Misteri 66 Tahun Terpecahkan, Setelah Dinyatakan Hilang Jasad Peneliti Inggris Dennis Bell Ditemukan di Antartika


Radiojfm.com - Misteri hilangnya peneliti meteorologi asal Inggris, Dennis Bell, yang menghilang sejak 1959 akhirnya terpecahkan. 

Setelah 66 tahun menjadi misteri, jasad Bell ditemukan di sebuah gletser di Pulau King George, kawasan Kepulauan Shetland Selatan, Antartika.

Temuan mengejutkan ini diumumkan oleh Survei Antartika Inggris (British Antarctic Survey/BAS) pada Kamis, 14 Agustus 2025. 

Bell, yang kala itu berusia 25 tahun, adalah anggota Survei Ketergantungan Kepulauan Falkland, cikal bakal BAS. Ia bertugas selama dua tahun di Pulau King George untuk melakukan penelitian meteorologi.

Kecelakaan Tragis Tahun 1959

Pada 26 Juli 1959, Dennis Bell dilaporkan terjatuh ke dalam celah jurang es saat melakukan pendakian dan pengamatan gletser di Admiralty Bay bersama tiga rekannya. Meski upaya pencarian besar-besaran telah dilakukan, jasadnya tidak pernah ditemukan, hingga akhirnya kini misteri itu terpecahkan lebih dari enam dekade kemudian.

Ditemukan di Gletser yang Menyusut

Penemuan jasad Bell terjadi pada 19 Januari 2025 oleh tim Stasiun Antartika Polandia Henryk Arctowski. Gletser yang menyusut akibat perubahan iklim memperlihatkan sisa-sisa tubuh dan barang-barang milik Bell.

Selain jasad, ditemukan lebih dari 200 barang pribadi di lokasi, termasuk peralatan radio, senter, tiang ski, jam tangan yang terukir namanya, hingga pisau buatan Swedia. Temuan ini menjadi artefak berharga yang merekam kisah seorang ilmuwan muda di era awal eksplorasi Antartika.

Identifikasi Melalui DNA

Fragmen tulang Bell kemudian dibawa ke Kepulauan Falkland menggunakan kapal penelitian BAS Sir David Attenborough, sebelum diterbangkan ke London untuk pengujian DNA. Tes tersebut memastikan identitas jasad sebagai Dennis Bell.

Respons Keluarga dan Penghargaan Atas Jasa Bell

Kabar penemuan jasad ini langsung disampaikan kepada keluarga Bell. Saudara laki-lakinya, David Bell, mengaku terkejut sekaligus takjub karena misteri yang membingungkan keluarga selama puluhan tahun akhirnya terjawab.

Direktur BAS, Jane Francis, menyebut temuan ini bukan hanya menutup misteri lama, tetapi juga mengingatkan akan dedikasi para ilmuwan di masa lalu.

“Dennis Bell adalah salah satu dari banyak personel yang memberikan kontribusi besar pada sains awal dan eksplorasi Antartika, di tengah kondisi yang sangat keras,” ujarnya.

Jejak Bersejarah di Antartika

Kisah Dennis Bell menjadi bagian penting dari sejarah eksplorasi ilmiah di Antartika. Penemuan ini sekaligus menyoroti risiko besar yang dihadapi para peneliti di benua es tersebut, serta bagaimana perubahan iklim dan mencairnya gletser dapat membuka kembali lembaran sejarah yang terkubur selama puluhan tahun.

Dengan penemuan jasad ini, perjalanan panjang pencarian Dennis Bell akhirnya mencapai titik akhir, meninggalkan warisan kisah pengorbanan, dedikasi, dan keberanian dalam sejarah penelitian Antartika.***

Posting Komentar

0 Komentar