Dalam video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo, terlihat tiga anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) langsung berusaha memperbaiki posisi bendera begitu menyadari kesalahan tersebut.
Kepala Bagian Protokoler Pemda Mamasa, Demmaelo, juga bergegas menuju tiang bendera untuk membantu, disusul pelatih upacara yang ikut menolong para paskibraka. Tak lama kemudian, bendera berhasil diikat ulang dan prosesi pengibaran pun bisa dilanjutkan hingga selesai dengan lancar.
Meski upacara tetap berlangsung, suasana haru tampak jelas. Dalam video lain, terlihat beberapa anggota Paskibraka menangis setelah kejadian itu. Tekanan mental serta rasa tanggung jawab yang besar membuat mereka tak kuasa menahan air mata.
Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kejadian itu bukanlah kesengajaan, melainkan faktor gugup dari para anggota Paskibraka meskipun mereka sudah menjalani persiapan intensif selama dua pekan.
“Tentu tidak ada yang mau salah dalam berbuat, karena itu kita ambil sisi positifnya saja,” ujar Welem saat dikonfirmasi.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bahwa meskipun latihan sudah dilakukan dengan serius, tekanan saat momen penting bisa memengaruhi mental para petugas. Namun, sikap sigap Paskibraka dalam memperbaiki kesalahan dan keberanian mereka melanjutkan tugas hingga selesai tetap patut diapresiasi.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya memberikan dukungan moral bagi generasi muda yang dipercaya membawa simbol kehormatan bangsa, agar mereka tetap tegar menghadapi ujian di lapangan.***
Meski upacara tetap berlangsung, suasana haru tampak jelas. Dalam video lain, terlihat beberapa anggota Paskibraka menangis setelah kejadian itu. Tekanan mental serta rasa tanggung jawab yang besar membuat mereka tak kuasa menahan air mata.
Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa kejadian itu bukanlah kesengajaan, melainkan faktor gugup dari para anggota Paskibraka meskipun mereka sudah menjalani persiapan intensif selama dua pekan.
“Tentu tidak ada yang mau salah dalam berbuat, karena itu kita ambil sisi positifnya saja,” ujar Welem saat dikonfirmasi.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bahwa meskipun latihan sudah dilakukan dengan serius, tekanan saat momen penting bisa memengaruhi mental para petugas. Namun, sikap sigap Paskibraka dalam memperbaiki kesalahan dan keberanian mereka melanjutkan tugas hingga selesai tetap patut diapresiasi.
Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya memberikan dukungan moral bagi generasi muda yang dipercaya membawa simbol kehormatan bangsa, agar mereka tetap tegar menghadapi ujian di lapangan.***
0 Komentar