Radiojfm.com - Kulit bayi baru lahir berbeda dengan kulit orang dewasa, salah satunya karena lapisan epidermis pada bayi lebih tipis. Kondisi ini membuat kulit bayi cenderung lebih sensitif terhadap sentuhan, lingkungan, dan produk perawatan tertentu. Lantas, apakah semua bayi baru lahir pasti memiliki kulit sensitif? Jawabannya, tidak selalu.
Menurut Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Brawijaya Antasari Jakarta, dr. Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K), sensitivitas kulit bayi dipengaruhi beberapa faktor. Jika orangtua atau bahkan kakek dan nenek tidak memiliki riwayat alergi, kemungkinan kulit bayi akan cenderung normal.
"Kalau bapak dan ibunya tidak ada alergi, bisa (normal seiring bertambahnya usia)," ucap Atilla, dilaporkan oleh Kompas.com, Jumat, 2 Agustus 2024. Artinya, bayi tanpa riwayat alergi turunan akan mengalami perkembangan ketebalan lapisan epidermis seiring bertambahya usia.
Lapisan kulit yang semakin tebal akan mengurangi sensitivitas terhadap faktor luar. Lantas, bagaimana cara mengetahui kulit bayi yang sensitif? Dilansir dari Healthline, Rabu, 13 Agustus 2025, ada kulit bayi yang berubah jadi kering atau mengalami ruam setelah terkena berbagai zat.
Cobalah perhatikan reaksi kulit bayi sehabis terkena sabun, diolesi lotion, atau sehabis dipakaikan baju atau diselimuti. Bila kulit bayi mengalami reaksi setelah mandi dengan sabun, perhatikan kembali bahan-bahan di sabun tersebut.
Jika kulit bayi mengalami reaksi setelah diolesi lotion, bisa jadi hal itu disebabkan oleh wewangian atau bahan-bahan lainnya dalam lotion tersebut. Apabila kulit bayi mengalami reaksi setelah dipakaikan baju atau diselimuti, bisa jadi disebabkan oleh detergen atau pewarna.***
0 Komentar